Wawancara kerja adalah momen penting bagi rekruter untuk mengevaluasi apakah kandidat sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Namun, tidak jarang rekruter menghadapi kandidat yang berusaha menampilkan dirinya lebih baik daripada kenyataan, atau bahkan berbohong. Memahami tanda-tanda kebohongan dalam wawancara sangat penting untuk memastikan keputusan rekrutmen yang tepat.

Mengapa Kandidat Berbohong?

Kandidat berbohong karena berbagai alasan, mulai dari rasa takut tidak diterima, hingga keinginan untuk meningkatkan peluang mereka. Misalnya, beberapa kandidat mungkin berbohong tentang pengalaman kerja mereka, keterampilan, atau bahkan alasan mereka meninggalkan pekerjaan sebelumnya. 

Tanda-tanda Kandidat Mungkin Berbohong

  • Jawaban Terlalu Umum atau Mengambang: Kandidat tidak memberikan detail spesifik mengenai pengalaman atau keterampilan mereka.
  • Perubahan Bahasa Tubuh: Gelisah, menghindari kontak mata, atau sering mengganti posisi duduk bisa menandakan ketidaknyamanan.
  • Menjawab dengan Terlalu Banyak Detail: Jawaban yang terlalu bertele-tele sering kali menutupi kebohongan dengan informasi tidak relevan.
  • Inkonsistensi dalam Cerita: Perbedaan dalam cerita atau data yang tidak sesuai dengan CV bisa menjadi tanda kebohongan.
  • Mengulang Pertanyaan atau Jawaban: Kandidat yang berbohong biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menjawab, sering kali mengulang pertanyaan untuk memberi waktu berpikir.

Cara Menghadapi Kandidat yang Mungkin Berbohong

Sebagai rekruter, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menangani situasi ini:

  • Ajukan Pertanyaan Lanjutan

Jika Anda merasa jawaban kandidat tidak konsisten atau terlalu umum, ajukan pertanyaan yang lebih mendetail untuk menggali informasi lebih lanjut. Kebohongan biasanya lebih sulit dipertahankan ketika detail yang lebih spesifik diminta.

  • Periksa Referensi

Verifikasi referensi pekerjaan dan riwayat kerja kandidat dapat membantu memastikan kebenaran informasi yang diberikan. Jangan ragu untuk menghubungi perusahaan sebelumnya untuk memeriksa kebenaran klaim mereka.

  • Gunakan Teknik STAR

Teknik wawancara STAR (Situation, Task, Action, Result) memungkinkan Anda untuk meminta kandidat menggambarkan pengalaman nyata yang telah mereka lalui. Kebohongan lebih sulit disembunyikan ketika diminta menceritakan pengalaman secara terstruktur.

Kesimpulan

Mendeteksi kebohongan dalam wawancara kerja memang tidak selalu mudah, namun dengan memperhatikan tanda-tanda seperti jawaban yang terlalu umum, perubahan bahasa tubuh, atau inkonsistensi dalam cerita, Anda dapat mengidentifikasi kandidat yang mungkin tidak jujur. Gunakan pertanyaan lanjutan dan teknik STAR untuk menggali informasi lebih dalam, dan selalu verifikasi riwayat pekerjaan kandidat untuk memastikan validitasnya.

Jika Anda ingin memperdalam kemampuan wawancara berbasis kompetensi dan keterampilan rekrutmen Anda, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Online Berbasis LMS: i-Learning di PT Magnet Solusi Integra. Pelatihan ini dirancang untuk membantu Anda menjadi lebih cerdas dalam mendeteksi kandidat potensial dan membuat keputusan rekrutmen yang lebih tepat. Daftar sekarang dan tingkatkan keahlian rekrutmen Anda!

Selamat, Anda telah mencapai akhir dari seri artikel tentang wawancara berbasis kompetensi! Namun, jangan khawatir—stay tuned untuk seri artikel terbaru kami yang akan membahas topik menarik tentang Psikologi Komunikasi, yang sangat berguna bagi Anda yang ingin memperkuat keterampilan public speaking dan komunikasi interpersonal.

Contact Person: 0811-340-557

e-mail: magnetsolusiintegra@gmail.com