Objective and Key Results (OKR) dan Key Performance Indicators (KPI) adalah dua alat manajemen kinerja yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam organisasi, namun memiliki fokus dan tujuan yang berbeda.
OKR adalah kerangka kerja yang dirancang untuk menetapkan tujuan ambisius (objectives) dan mengukur pencapaiannya melalui hasil-hasil utama (key results) yang terukur.
OKR bersifat dinamis, sering kali ditetapkan dalam periode pendek (bulanan atau kuartalan), dan mendorong inovasi serta pertumbuhan yang cepat.
Sementara itu, KPI adalah indikator spesifik yang digunakan untuk mengukur kinerja rutin terhadap target tertentu. KPI biasanya lebih statis dan fokus pada pengawasan efisiensi atau hasil yang telah ditetapkan, seperti penjualan bulanan atau tingkat kepuasan pelanggan.
Dengan kata lain, OKR membantu menentukan apa yang ingin dicapai secara strategis, sedangkan KPI mengukur seberapa baik proses yang sedang berjalan untuk mencapai tujuan tersebut.
Keduanya saling melengkapi dan dapat digunakan bersama untuk menciptakan keseimbangan antara inovasi dan konsistensi operasional.
Baca Juga: Arti Objective Key Result Beserta Contoh & Frameworknya!
Perbedaan OKR vs KPI

OKR (Objectives and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicators) adalah dua alat manajemen yang sering digunakan untuk mengukur kinerja dan mencapai tujuan dalam organisasi, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan, fokus, dan cara penerapan.
Aspek | OKR (Objectives and Key Results) | KPI (Key Performance Indicators) |
---|---|---|
Definisi | Kerangka kerja untuk menetapkan tujuan ambisius dan hasil kunci yang terukur. | Metrik yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja rutin. |
Tujuan | Mendorong inovasi, pertumbuhan, dan penyelarasan strategis. | Memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasional. |
Pendekatan | Aspiratif dan progresif, menetapkan target yang menantang. | Realistis dan operasional, fokus pada pencapaian target tertentu. |
Sifat | Dinamis, fleksibel, dan dapat berubah sesuai kebutuhan. | Statis, berkelanjutan, dan biasanya tidak berubah dalam jangka panjang. |
Fokus | Transformasi, pertumbuhan strategis, dan inovasi. | Efisiensi, stabilitas, dan keberhasilan proses yang telah dirancang. |
Jangka Waktu | Jangka pendek (triwulanan atau tahunan) dan dapat diperbarui. | Jangka panjang dan tetap. |
Hasil Akhir | Perubahan signifikan atau inovasi yang mengarah pada pencapaian besar. | Pengukuran kinerja rutin yang memastikan keberlanjutan tujuan operasional. |
Contoh | Objective: Meningkatkan kehadiran digital. Key Results: 1. Mencapai 100.000 pengunjung unik/bulan dalam 6 bulan. 2. Menambah 10.000 pengikut media sosial dalam 3 bulan. 3. Meluncurkan 5 kampanye digital dengan engagement >20%. | Metrik seperti: 1. Tingkat kepuasan pelanggan: 95%. 2. Penurunan churn pelanggan: 5% per kuartal. 3. Efisiensi produksi meningkat 10% dalam 6 bulan. |
Definisi dan Tujuan
OKR (Objectives and Key Results)
OKR adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan tujuan ambisius (Objectives) dan hasil-hasil kunci (Key Results) yang spesifik, terukur, dan berjangka waktu.
Fokus OKR adalah untuk mendorong inovasi, pertumbuhan, dan penyelarasan strategis dalam organisasi.
OKR biasanya digunakan untuk mendobrak batas pencapaian yang ada dengan menetapkan target ambisius yang mungkin sulit dicapai 100%.
KPI (Key Performance Indicators)
KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja rutin dan keberhasilan suatu individu, tim, atau organisasi dalam mencapai tujuan spesifik.
KPI bersifat lebih stabil, fokus pada kinerja yang sudah ditentukan sebelumnya, dan bertujuan untuk memantau keberlanjutan operasional.
KPI (Key Performance Indicators) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja spesifik dalam operasional harian organisasi.
KPI dirancang untuk memastikan bahwa proses yang telah direncanakan berjalan sesuai standar dan tujuan yang telah ditentukan.
KPI berfungsi sebagai alat untuk memantau efisiensi dan keberlanjutan operasional, memastikan bahwa organisasi tetap berada di jalur yang benar dalam mencapai hasil yang terukur.
Pendekatan
OKR (Objectives and Key Results)
Bersifat aspiratif dan progresif. OKR menantang tim untuk berpikir besar dengan menetapkan target yang sulit tetapi memberikan dampak besar pada organisasi jika tercapai.
Tujuan utama OKR bukan hanya pencapaian sempurna tetapi peningkatan yang signifikan dari status quo.
Hal ini dimaksudkan untuk memacu tim dan individu untuk berpikir kreatif, bekerja lebih keras, dan mengatasi hambatan yang ada.
OKR sering kali berfokus pada inovasi dan perubahan besar yang berdampak signifikan terhadap organisasi.
KPI (Key Performance Indicators)
Lebih realistis dan operasional. KPI berorientasi pada hasil yang telah direncanakan, memastikan proses berjalan sesuai standar atau target yang diharapkan.
KPI cenderung stabil dan digunakan untuk mengukur keberhasilan proses yang telah mapan.
Fokus KPI adalah pada kinerja harian yang stabil, memastikan bahwa semua proses operasional berjalan efisien sesuai dengan target yang ditentukan.
Dengan pendekatan yang lebih konservatif, KPI membantu organisasi dalam memantau kesehatan operasional dan memastikan stabilitas.
Sifat dan Jangka Waktu
OKR (Objectives and Key Results)
Bersifat dinamis dan fleksibel.
OKR biasanya diatur secara triwulanan atau tahunan, memungkinkan perubahan atau penyesuaian sesuai kebutuhan organisasi.
Hal ini memungkinkan penyesuaian tujuan berdasarkan perubahan kebutuhan organisasi atau lingkungan eksternal.
Dengan sifatnya yang dinamis, OKR dapat dirancang untuk menghadapi tantangan baru dan memanfaatkan peluang yang muncul secara cepat.
KPI (Key Performance Indicators)
Bersifat statis dan berkelanjutan.
KPI biasanya tetap dalam jangka waktu panjang dan digunakan untuk memantau indikator utama yang relevan dengan operasional bisnis.
Stabilitas ini membuat KPI menjadi alat yang andal untuk mengukur keberhasilan dalam operasional harian atau rutin.
Penerapan dan Fokus
OKR (Objectives and Key Results)
Difokuskan pada transformasi dan pertumbuhan strategis.
OKR sering digunakan untuk mengatasi tantangan besar, mengarahkan inovasi, dan menyelaraskan seluruh tim menuju satu visi yang ambisius.
OKR sering kali digunakan untuk menyelaraskan seluruh bagian organisasi dalam mencapai visi besar, seperti memasuki pasar baru, meluncurkan produk inovatif, atau mengubah struktur bisnis.
Dengan pendekatan yang kolaboratif, OKR melibatkan semua level organisasi untuk berkontribusi pada tujuan bersama.
Fokus OKR adalah pada pencapaian perubahan besar yang memiliki dampak signifikan terhadap organisasi secara keseluruhan.
KPI (Key Performance Indicators)
Difokuskan pada efisiensi dan keberlanjutan operasional.
KPI digunakan untuk mengevaluasi kinerja harian, mingguan, atau bulanan untuk memastikan tujuan bisnis tetap tercapai.
KPI digunakan untuk memastikan bahwa tugas-tugas rutin dan proses harian berjalan sesuai rencana.
KPI sering kali diterapkan pada departemen atau individu untuk mengukur keberhasilan mereka dalam mencapai target spesifik, seperti peningkatan produktivitas, penurunan biaya, atau kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Employee Engagement Adalah? Ini Arti & Bentuk Programnya!
Contoh OKR vs KPI

Contoh OKR (Objectives and Key Results)
Konteks Perusahaan: Perusahaan teknologi ingin meningkatkan kehadiran digital mereka secara signifikan untuk memperluas pasar.
1. Objective
“Meningkatkan kehadiran digital perusahaan secara signifikan di wilayah Asia Tenggara.”
2. Key Results
- Key Result 1: Mencapai 1 juta pengunjung unik di situs web dalam waktu 6 bulan.
- Key Result 2: Menambah 50.000 pengikut baru di media sosial (Instagram, LinkedIn, dan Twitter) dalam waktu 3 bulan.
- Key Result 3: Meningkatkan engagement rate media sosial dari 10% menjadi 20% dalam 3 bulan.
- Key Result 4: Memperoleh 500 leads baru per bulan dari kampanye digital yang diluncurkan.
OKR ini bersifat aspiratif dan fokus pada perubahan besar.
Target seperti 1 juta pengunjung unik dan 50.000 pengikut baru menantang tim untuk berpikir kreatif dan mengambil langkah-langkah strategis seperti meningkatkan kualitas konten, memperbaiki SEO, serta meluncurkan kampanye iklan yang efektif.
Walaupun mungkin tidak semua Key Results tercapai, OKR memotivasi tim untuk mengejar hasil yang luar biasa.
Contoh KPI (Key Performance Indicators)
Konteks Perusahaan: Departemen penjualan perusahaan e-commerce ingin meningkatkan kinerja penjualan bulanan mereka.
1. Indikator Utama KPI
- KPI 1: Mencapai nilai penjualan sebesar Rp 1 miliar per bulan.
- KPI 2: Meningkatkan jumlah pelanggan baru sebesar 10% per bulan.
- KPI 3: Menurunkan tingkat pengembalian barang (return rate) dari 5% menjadi 3% dalam waktu 6 bulan.
- KPI 4: Mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan minimal 95% setiap bulan berdasarkan survei pasca-transaksi.
KPI ini berfokus pada pengukuran hasil yang realistis dan stabil.
Nilai penjualan, tingkat pengembalian barang, dan kepuasan pelanggan adalah indikator spesifik yang digunakan untuk menilai keberhasilan departemen penjualan.
Tidak seperti OKR yang menantang batas, KPI cenderung lebih stabil dan diukur berdasarkan hasil operasional rutin.
Kombinasi OKR dan KPI dapat menghasilkan pengelolaan kinerja yang optimal, di mana KPI menjaga stabilitas operasional, sementara OKR mendorong inovasi dan pertumbuhan yang lebih besar.
Jika Anda merasa kesulitan dalam merancang OKR dan KPI yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan kinerja perusahaan Anda, jangan khawatir!
Kami siap membantu Anda dengan solusi yang tepat. Sebagai konsultan SDM terpercaya, kami berpengalaman dalam membantu berbagai perusahaan menyusun strategi OKR dan KPI yang selaras dengan visi dan misi organisasi.
Konsultasikan kebutuhan Anda secara gratis kepada kami melalui tombol di bawah ini, dan bersama-sama kita wujudkan pencapaian yang maksimal untuk bisnis Anda!👇