Daftar Isi

People Analytics: Definisi, Pelatihan, Tools & Metrik!

Daftar Isi
Terima insight SDM terbaru, langsung via email mingguan
Newsletter

Dengan klik tombol Berlangganan, saya menyetujui untuk menerima email berita dan pemberitahuan dari Magnet Solusi Integra.

Ikuti akun media sosial resmi Magnet Solusi Integra
people analytics

People Analytics adalah pendekatan berbasis data yang digunakan untuk memahami, mengelola, dan meningkatkan berbagai aspek terkait sumber daya manusia dalam organisasi.

Melalui pengumpulan, analisis, dan interpretasi data karyawan, people analytics membantu perusahaan mengambil keputusan strategis yang lebih baik terkait rekrutmen, pengembangan talenta, retensi, produktivitas, dan keterlibatan karyawan.

Dengan menggunakan alat dan teknik analitik modern, seperti pembelajaran mesin dan statistik lanjutan, perusahaan dapat mengidentifikasi pola dan wawasan yang sebelumnya sulit terlihat.

Hal ini memungkinkan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih proaktif dan berbasis bukti, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan berorientasi pada hasil.

Baca Juga: Ciri-Ciri Performance Management System! Ini Arti & Contoh!

People Analytics Adalah?

people analytics

People analytics merupakan pendekatan yang menggunakan data karyawan secara sistematis untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Dengan people analytics, organisasi dapat memanfaatkan data untuk memahami berbagai aspek terkait karyawan, mulai dari performa kerja hingga tingkat keterlibatan mereka.

Data ini kemudian dianalisis menggunakan metode statistik atau algoritma tertentu untuk mengidentifikasi pola, tren, dan masalah yang mungkin tersembunyi dalam proses manajemen sumber daya manusia.

Tujuan utamanya adalah membantu organisasi menciptakan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas, keterlibatan karyawan, dan kesejahteraan di tempat kerja.

Tujuan People Analytics

Tujuan utama dari penerapan people analytics adalah untuk membantu organisasi memahami karyawan mereka secara lebih mendalam sehingga keputusan yang diambil dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.

Misalnya, organisasi dapat menggunakan data untuk meningkatkan proses perekrutan dengan memilih kandidat yang paling sesuai atau untuk merancang program pelatihan yang relevan berdasarkan kebutuhan individu karyawan.

Selain itu, people analytics juga bertujuan untuk mengurangi tingkat turnover karyawan, meningkatkan tingkat kepuasan kerja, dan mendukung implementasi kebijakan inklusi serta keberagaman.

Dengan kata lain, people analytics bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif dan produktif bagi semua pihak.

Komponen Utama People Analytics

a. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dapat mencakup informasi demografi, hasil survei karyawan, data absensi, performa, keterlibatan (engagement), hingga data yang berasal dari alat teknologi seperti software HRIS (Human Resource Information System).

b. Analisis Data

Analisis dilakukan menggunakan metode statistik, machine learning, atau algoritma tertentu untuk menemukan pola, tren, atau insight yang relevan.

c. Visualisasi Data

Hasil analisis biasanya divisualisasikan dalam bentuk dashboard, grafik, atau laporan untuk mempermudah pemahaman oleh manajemen dan HR.

d. Pengambilan Keputusan

Insight yang dihasilkan digunakan untuk merumuskan strategi HR, seperti perencanaan tenaga kerja, promosi, pelatihan, atau kebijakan kesejahteraan.

Metode yang Digunakan dalam People Analytics

People analytics menggunakan tiga pendekatan analisis utama: descriptive, predictive, dan prescriptive analytics.

Descriptive analytics digunakan untuk memahami data historis, misalnya tingkat turnover karyawan selama satu tahun terakhir.

Predictive analytics digunakan untuk memprediksi hasil di masa depan, seperti karyawan mana yang berpotensi untuk meninggalkan perusahaan berdasarkan pola data sebelumnya.

Sementara itu, prescriptive analytics memberikan rekomendasi tindakan yang dapat diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan, misalnya menawarkan program pelatihan untuk meningkatkan retensi karyawan.

Ketiga metode ini bekerja sama untuk memberikan gambaran yang komprehensif dan membantu organisasi membuat keputusan yang tepat.

Keuntungan People Analytics

Manfaat utama dari penerapan people analytics adalah efisiensi operasional yang lebih baik karena organisasi dapat mengidentifikasi masalah dan area perbaikan dengan lebih cepat dan akurat.

Selain itu, people analytics membantu meningkatkan kepuasan karyawan dengan memberikan wawasan tentang kebutuhan dan preferensi mereka.

Keputusan yang diambil berdasarkan data juga cenderung lebih objektif, sehingga mengurangi potensi bias dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Di samping itu, kemampuan untuk mendeteksi risiko turnover karyawan dan mengambil langkah pencegahan sejak dini menjadi salah satu keuntungan utama dari penerapan people analytics, yang pada akhirnya dapat membantu organisasi mempertahankan talenta terbaik mereka.

Tantangan People Analytics

Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan people analytics juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga privasi dan keamanan data karyawan, terutama dengan adanya regulasi seperti GDPR di Uni Eropa dan peraturan serupa di negara lain.

Selain itu, kualitas data sering kali menjadi kendala karena data yang tidak lengkap atau tidak akurat dapat menghasilkan analisis yang salah.

Tantangan lain adalah resistensi budaya organisasi terhadap pengambilan keputusan berbasis data, terutama di perusahaan yang lebih tradisional.

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan pendekatan yang hati-hati, termasuk pelatihan bagi manajemen dan staf tentang pentingnya people analytics serta investasi dalam teknologi yang mendukung.

Baca Juga: Employee Engagement Adalah? Ini Arti & Bentuk Programnya!

Pelatihan People Analytics

Pelatihan people analytics adalah program yang dirancang untuk membekali profesional SDM dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menganalisis data karyawan secara efektif.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah membantu peserta memahami cara mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data tenaga kerja untuk menghasilkan wawasan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan strategis.

Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari dasar-dasar analitik, seperti cara membaca laporan, membuat visualisasi data, hingga menggunakan alat analitik modern untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis terkait tenaga kerja.

Manfaat Pelatihan People Analytics

Pelatihan people analytics memberikan berbagai manfaat bagi individu maupun organisasi.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana data dapat digunakan untuk memecahkan tantangan SDM, seperti turnover karyawan, peningkatan keterlibatan, dan prediksi kebutuhan tenaga kerja.

Organisasi yang memiliki tenaga kerja terlatih dalam people analytics dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya SDM, dan memperbaiki pengalaman kerja karyawan.

Selain itu, pelatihan ini membantu menciptakan budaya kerja berbasis data yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih objektif dan terinformasi.

Materi yang Diajarkan dalam Pelatihan People Analytics

Pelatihan people analytics biasanya mencakup berbagai topik, mulai dari dasar hingga tingkat lanjut.

Materi dasar meliputi pengenalan people analytics, konsep dasar statistik, dan teknik pengumpulan data.

Peserta juga akan diajarkan cara membuat laporan analitik sederhana untuk memahami pola-pola dalam data tenaga kerja.

Pada tingkat lanjut, materi mencakup pemodelan prediktif, analisis keterlibatan, dan penggunaan alat people analytics seperti SAP SuccessFactors atau Workday.

Selain itu, peserta juga diajarkan bagaimana mengomunikasikan hasil analisis kepada manajemen dengan cara yang efektif, seperti melalui dashboard interaktif atau presentasi visual.

Jenis Pelatihan People Analytics

Pelatihan people analytics dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan format dan tingkat kesulitannya.

Pelatihan dasar biasanya dirancang untuk pemula yang baru mengenal analitik data. Pelatihan ini fokus pada penguasaan konsep dasar dan penggunaan alat analitik yang sederhana.

Sementara itu, pelatihan lanjutan lebih ditujukan bagi profesional yang ingin mengembangkan kemampuan analisis prediktif dan pemrograman statistik.

Selain itu, ada juga pelatihan berbasis alat, di mana peserta diajarkan cara menggunakan platform tertentu seperti Tableau, Power BI, atau Visier untuk menganalisis data karyawan.

Metode Pelatihan People Analytics

Pelatihan people analytics menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memastikan peserta mendapatkan pemahaman yang komprehensif.

Salah satu metode utama adalah pembelajaran berbasis proyek, di mana peserta diberikan studi kasus untuk dianalisis menggunakan data nyata atau simulasi.

Metode lainnya termasuk kuliah interaktif, workshop praktis, dan diskusi kelompok.

Beberapa pelatihan juga menawarkan modul e-learning yang memungkinkan peserta belajar secara mandiri melalui video tutorial dan materi online.

Dengan kombinasi metode ini, peserta tidak hanya belajar secara teoretis tetapi juga mempraktikkan keterampilan analitik yang relevan.

Keterampilan yang Diperoleh dari Pelatihan People Analytics

Peserta yang mengikuti pelatihan people analytics akan mengembangkan berbagai keterampilan yang relevan untuk pengelolaan SDM berbasis data.

Keterampilan ini mencakup kemampuan analisis statistik, pengelolaan data, dan interpretasi laporan analitik.

Selain itu, peserta juga akan belajar cara menggunakan alat people analytics untuk memvisualisasikan data dan menghasilkan wawasan yang dapat digunakan.

Keterampilan lain yang diajarkan meliputi pengambilan keputusan berbasis data, kemampuan menyampaikan hasil analisis kepada pemangku kepentingan, serta pemahaman tentang etika dan privasi data.

Penyedia Pelatihan People Analytics

Ada banyak institusi dan platform yang menawarkan pelatihan people analytics, baik secara online maupun offline.

Beberapa penyedia pelatihan terkemuka termasuk Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning, yang menawarkan kursus dasar hingga lanjutan dengan fleksibilitas waktu belajar.

Selain itu, perusahaan teknologi seperti SAP, Workday, dan Oracle juga menyediakan pelatihan khusus untuk alat people analytics mereka.

Di tingkat lokal, beberapa universitas atau lembaga pelatihan profesional sering kali menawarkan workshop atau program sertifikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik organisasi.

Sertifikasi dalam People Analytics

Beberapa pelatihan people analytics menawarkan sertifikasi yang diakui secara internasional.

Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi peserta dalam bidang analitik SDM dan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.

Contoh sertifikasi populer meliputi People Analytics Specialist dari Human Capital Institute (HCI) dan sertifikasi terkait alat analitik seperti Tableau Desktop Specialist atau Power BI Data Analyst.

Memperoleh sertifikasi ini dapat membuka peluang karir baru bagi peserta, seperti menjadi konsultan people analytics atau manajer SDM berbasis data.

Baca Juga: Ketahui Organizational Development & Bedanya dengan HR! 

Tools People Analytics

people analytics tools

People analytics tools adalah perangkat lunak atau platform yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data karyawan.

Tools ini memainkan peran penting dalam mempermudah pengolahan data yang kompleks, sehingga perusahaan dapat menemukan wawasan yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

Alat ini dapat mencakup berbagai fitur, mulai dari pemantauan keterlibatan karyawan hingga analisis prediktif yang membantu memproyeksikan risiko turnover.

Dengan menggunakan tools ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi manajemen sumber daya manusia dan memastikan bahwa setiap keputusan berbasis data yang diambil memberikan dampak yang maksimal.

Fungsi Utama People Analytics Tools

People analytics tools dirancang untuk menjalankan beberapa fungsi utama yang mendukung pengelolaan SDM dalam organisasi.

Salah satu fungsi utamanya adalah membantu HR dalam pengumpulan data karyawan, baik dari sistem internal seperti HRIS maupun dari sumber eksternal seperti survei keterlibatan atau platform kolaborasi kerja.

Fungsi lainnya adalah menyediakan kemampuan analisis yang memungkinkan identifikasi pola dan tren, seperti kinerja tim, tingkat absensi, atau kepuasan kerja.

Selain itu, tools ini sering kali dilengkapi dengan fitur visualisasi data yang memudahkan penyajian hasil analisis dalam bentuk grafik atau dashboard.

Tools ini juga mendukung pembuatan laporan otomatis yang bisa digunakan oleh manajemen untuk memantau metrik penting secara real-time.

Jenis People Analytics Tools

Ada beberapa jenis people analytics tools yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Tools berbasis data demografi biasanya digunakan untuk memahami komposisi tenaga kerja berdasarkan usia, gender, atau lokasi.

Tools yang berfokus pada keterlibatan karyawan memungkinkan organisasi untuk memantau tingkat kepuasan dan motivasi karyawan melalui survei dan data interaksi.

Selain itu, tools prediktif digunakan untuk memproyeksikan hasil di masa depan, seperti turnover karyawan atau kebutuhan pelatihan.

Ada juga tools berbasis kolaborasi yang mengukur efektivitas komunikasi dan kerja tim dalam perusahaan.

Setiap jenis tools ini memiliki fokus tertentu, tetapi semuanya bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan SDM.

Fitur Utama People Analytics Tools

People analytics tools umumnya memiliki sejumlah fitur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan analitik SDM.

Fitur pengumpulan data memungkinkan organisasi untuk menyinkronkan data dari berbagai sumber, termasuk sistem manajemen SDM, aplikasi produktivitas, atau perangkat lunak survei.

Selain itu, banyak tools yang menyediakan fitur analitik prediktif untuk membantu organisasi mengidentifikasi risiko atau peluang yang mungkin terjadi.

Tools ini juga dilengkapi dengan modul visualisasi data untuk menyajikan hasil analisis dalam bentuk grafik interaktif atau laporan yang mudah dipahami.

Beberapa tools bahkan memiliki integrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam, seperti analisis sentimen karyawan berdasarkan data teks atau pola perilaku kerja.

Contoh People Analytics Tools

1. SAP SuccessFactors

SAP SuccessFactors adalah salah satu solusi manajemen sumber daya manusia terkemuka yang menawarkan berbagai fitur people analytics.

Tools ini membantu organisasi dalam pengelolaan data karyawan, analisis performa, serta perencanaan tenaga kerja.

SAP SuccessFactors dilengkapi dengan modul analytics yang memungkinkan perusahaan untuk membuat laporan dan visualisasi data, seperti turnover karyawan, tingkat keterlibatan, dan efektivitas pelatihan.

Tools ini sangat cocok untuk organisasi besar dengan kebutuhan pengelolaan SDM yang kompleks.

2. Workday

Workday adalah platform people analytics berbasis cloud yang menyediakan solusi untuk manajemen karyawan, termasuk analisis keterlibatan, prediksi turnover, dan pemetaan talenta.

Workday memungkinkan perusahaan untuk melihat data real-time dan membuat keputusan berdasarkan insight yang dihasilkan.

Selain itu, Workday memiliki fitur machine learning yang membantu organisasi dalam mengidentifikasi pola dan tren di tempat kerja, seperti efisiensi tim dan kebutuhan pelatihan.

3. Oracle HCM Cloud

Oracle HCM Cloud adalah tools yang mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk mendukung analisis SDM.

Alat ini membantu perusahaan memahami produktivitas karyawan, kebutuhan pelatihan, dan tingkat kepuasan kerja.

Salah satu keunggulan Oracle HCM Cloud adalah kemampuannya dalam menyediakan wawasan prediktif, seperti mengidentifikasi potensi risiko turnover atau peluang peningkatan performa tim tertentu.

Tools ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin mengambil keputusan strategis berdasarkan data.

4. Tableau

Tableau adalah platform analitik dan visualisasi data yang sering digunakan dalam people analytics.

Tools ini membantu organisasi mengolah data karyawan dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam bentuk grafik interaktif yang mudah dipahami.

Tableau sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk menganalisis berbagai metrik SDM, seperti absensi, efektivitas pelatihan, atau tingkat keterlibatan.

Dengan kemampuannya yang kuat dalam visualisasi data, Tableau banyak digunakan oleh perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

5. Power BI

Power BI adalah alat visualisasi data yang dikembangkan oleh Microsoft dan banyak digunakan untuk people analytics.

Tools ini memungkinkan organisasi untuk menggabungkan data karyawan dari berbagai platform, menganalisisnya, dan menyajikannya dalam dashboard yang informatif.

Power BI juga memiliki fitur integrasi dengan berbagai sistem SDM dan dapat digunakan untuk melacak metrik seperti produktivitas, efisiensi tim, dan retensi karyawan.

6. BambooHR

BambooHR adalah solusi people analytics yang dirancang khusus untuk usaha kecil dan menengah.

Tools ini menyediakan fitur seperti pelacakan data karyawan, analisis keterlibatan, dan pengelolaan perekrutan.

BambooHR menawarkan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan, sehingga mempermudah HR untuk mengelola data karyawan secara efisien.

Selain itu, BambooHR dilengkapi dengan fitur laporan otomatis yang dapat membantu organisasi membuat keputusan berbasis data.

7. Visier

Visier adalah platform people analytics yang fokus pada analisis prediktif dan strategis.

Tools ini membantu organisasi dalam mengidentifikasi risiko turnover, memprediksi kebutuhan tenaga kerja, dan merancang strategi pengelolaan SDM yang lebih efektif.

Visier dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang karyawan dan memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan berdasarkan data yang akurat.

8. Kronos Workforce Analytics

Kronos Workforce Analytics adalah alat yang dirancang untuk memantau kinerja tenaga kerja, absensi, dan efisiensi operasional.

Tools ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi pola kerja yang tidak produktif, meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan, dan merancang jadwal kerja yang lebih efisien.

Kronos juga dilengkapi dengan fitur analitik real-time yang membantu organisasi merespons masalah SDM secara cepat.

9. Lattice

Lattice adalah platform people analytics yang fokus pada pengelolaan kinerja dan keterlibatan karyawan.

Tools ini membantu organisasi dalam melacak tujuan karyawan, memberikan umpan balik, dan menjalankan survei keterlibatan.

Lattice juga menyediakan laporan analitik yang membantu manajer memahami bagaimana keterlibatan karyawan dapat memengaruhi produktivitas tim secara keseluruhan.

10. Glint

Glint adalah platform people analytics yang dirancang khusus untuk mengukur pengalaman karyawan (employee experience).

Tools ini membantu organisasi melacak tingkat kepuasan kerja, mengidentifikasi area perbaikan, dan merancang strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.

Glint menggunakan analitik prediktif untuk memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi retensi dan produktivitas karyawan.

Baca Juga: Employer Branding: Arti, Contoh & Job Descnya!

Metrik People Analytics

1. Employee Turnover Rate

Employee turnover rate adalah metrik yang mengukur persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode tertentu.

Metrik ini menjadi salah satu indikator penting untuk mengevaluasi stabilitas tenaga kerja di dalam organisasi.

Turnover dapat bersifat sukarela (ketika karyawan mengundurkan diri) atau tidak sukarela (seperti pemutusan hubungan kerja).

Dengan memantau metrik ini, perusahaan dapat mengidentifikasi tren turnover, seperti meningkatnya pengunduran diri pada departemen tertentu atau pada karyawan dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang strategi retensi, seperti program pengembangan karir atau peningkatan keterlibatan karyawan.

2. Employee Engagement Score

Employee engagement score adalah metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat keterlibatan, motivasi, dan kepuasan karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan.

Metrik ini biasanya dihitung melalui survei yang menilai faktor-faktor seperti budaya perusahaan, hubungan dengan manajer, dan peluang pengembangan karir.

Skor keterlibatan yang rendah dapat menjadi tanda adanya masalah internal yang memengaruhi produktivitas atau kepuasan kerja.

Dengan memanfaatkan metrik ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan merancang program untuk meningkatkan pengalaman kerja karyawan.

3. Absenteeism Rate

Absenteeism rate mengukur frekuensi ketidakhadiran karyawan tanpa alasan yang valid dalam periode tertentu.

Tingkat ketidakhadiran yang tinggi dapat mengindikasikan masalah, seperti kurangnya keterlibatan, beban kerja yang berlebihan, atau bahkan masalah kesehatan mental di tempat kerja.

Metrik ini sangat penting untuk memastikan efisiensi operasional perusahaan, terutama pada industri yang sangat bergantung pada tenaga kerja harian.

Dengan memantau absenteeism rate, perusahaan dapat mengidentifikasi penyebab utama dan mengambil langkah untuk mengurangi tingkat ketidakhadiran, seperti menawarkan program kesejahteraan atau fleksibilitas kerja.

4. Time-to-Fill

Time-to-fill adalah metrik yang mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi yang kosong sejak proses rekrutmen dimulai hingga karyawan baru diterima.

Metrik ini membantu perusahaan mengevaluasi efisiensi proses rekrutmen mereka.

Waktu pengisian yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan operasional dan meningkatnya beban kerja pada tim yang ada.

Sebaliknya, proses yang terlalu cepat tanpa seleksi yang cermat dapat menghasilkan kualitas perekrutan yang buruk.

Dengan menganalisis metrik ini, perusahaan dapat menemukan cara untuk mengoptimalkan proses rekrutmen, seperti menggunakan teknologi ATS (Applicant Tracking System) atau memperluas saluran perekrutan.

5. Cost per Hire

Cost per hire adalah metrik yang menghitung biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut seorang karyawan baru.

Biaya ini mencakup pengeluaran untuk iklan lowongan kerja, biaya konsultan rekrutmen, pelatihan onboarding, serta waktu yang dihabiskan oleh tim HR dalam proses tersebut.

Cost per hire yang tinggi dapat menunjukkan inefisiensi dalam proses rekrutmen, sementara metrik yang terlalu rendah mungkin menunjukkan kurangnya investasi pada kualitas kandidat.

Dengan memantau metrik ini, organisasi dapat menyeimbangkan anggaran rekrutmen mereka sambil memastikan bahwa mereka tetap menarik talenta terbaik.

6. Training Effectiveness

Training effectiveness adalah metrik yang mengukur sejauh mana program pelatihan yang diberikan perusahaan berhasil meningkatkan keterampilan, pengetahuan, atau produktivitas karyawan.

Metrik ini sering kali dievaluasi melalui survei pasca-pelatihan, tes keterampilan, atau analisis performa kerja setelah pelatihan dilakukan.

Dengan memanfaatkan metrik ini, organisasi dapat menilai program pelatihan mana yang memberikan dampak positif dan mana yang perlu ditingkatkan.

Selain itu, data ini juga membantu perusahaan dalam merancang strategi pengembangan karyawan yang lebih efektif.

7. Diversity and Inclusion Metrics

Diversity and inclusion metrics digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan telah mencapai keberagaman dan inklusi di tempat kerja.

Metrik ini mencakup analisis demografi tenaga kerja berdasarkan gender, usia, etnis, atau disabilitas, serta penilaian atas kebijakan inklusi yang diterapkan.

Dengan memantau metrik ini, organisasi dapat memastikan bahwa mereka memberikan kesempatan yang adil kepada semua individu dan menciptakan budaya kerja yang inklusif.

Keberagaman yang baik sering kali berkorelasi dengan peningkatan inovasi dan produktivitas, sehingga menjadi prioritas penting bagi banyak perusahaan.

8. Performance Metrics

Performance metrics adalah kumpulan metrik yang digunakan untuk menilai kinerja individu, tim, atau organisasi secara keseluruhan.

Contohnya termasuk Key Performance Indicators (KPIs), yang mengukur pencapaian target tertentu, atau metrik spesifik seperti jumlah proyek yang selesai tepat waktu.

Data ini sangat penting untuk mengevaluasi efektivitas strategi kerja, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merancang sistem penghargaan yang adil.

Dengan menganalisis performance metrics, organisasi dapat mengidentifikasi talenta terbaik dan memberikan dukungan tambahan kepada mereka yang membutuhkan.

9. Retention Rate

Retention rate adalah metrik yang mengukur persentase karyawan yang tetap bekerja di perusahaan dalam periode tertentu.

Metrik ini menjadi indikator penting dari efektivitas strategi retensi karyawan perusahaan.

Retention rate yang tinggi mencerminkan lingkungan kerja yang positif, sementara retention rate yang rendah dapat menjadi tanda bahwa organisasi menghadapi masalah dalam mempertahankan talenta.

Dengan memantau metrik ini, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi retensi, seperti budaya perusahaan atau kepuasan kerja, dan mengambil tindakan untuk meningkatkan loyalitas karyawan.

10. Employee Net Promoter Score (eNPS)

Employee Net Promoter Score (eNPS) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat rekomendasi karyawan terhadap perusahaan sebagai tempat kerja.

Metrik ini biasanya dihitung dengan mengajukan pertanyaan sederhana seperti, “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan ini kepada teman atau keluarga?” Jawaban karyawan dikelompokkan ke dalam tiga kategori: promotor, netral, dan detraktor.

Skor ini memberikan wawasan tentang tingkat kepuasan dan keterlibatan karyawan.

Dengan menggunakan eNPS, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan meningkatkan pengalaman karyawan secara keseluruhan.

Jika Anda membutuhkan pelatihan SDM dengan pendekatan berbasis data untuk memahami, mengelola, dan meningkatkan berbagai aspek terkait sumber daya manusia dalam organisasi, kami siap membantu.

Konsultasikan kebutuhan Anda secara gratis kepada kami, konsultan SDM berpengalaman, untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efektif.

Klik tombol di bawah ini untuk memulai percakapan, dan beri tahu kami apa yang Anda perlukan!👇

Picture of Dra. I. Novianingtyastuti, M.M., Psikolog  <strong>CEO</strong>
Dra. I. Novianingtyastuti, M.M., Psikolog CEO

Praktisi HR dengan pengalaman lebih dari 20+ tahun di bidang rekrutmen dan pengembangan SDM.

Artikel terbaru

#ElevatingPeopleEmpoweringBusiness

Konsultasi HR yang Tepat Sekarang, Gratis!

Bangun sistem SDM yang efektif, adil, dan berdampak bersama tim konsultan berpengalaman dari Magnet Solusi Integra.

Atau booking meeting gratis via Form Booking Meeting