Situational Judgement Test (SJT) adalah jenis asesmen psikologis yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menilai dan merespons situasi tertentu yang mungkin mereka hadapi di lingkungan kerja atau kehidupan sehari-hari.
Dalam tes ini, peserta diberikan berbagai skenario yang mencerminkan tantangan, konflik, atau dilema yang realistis, kemudian diminta untuk memilih atau memberi peringkat pada respons yang paling tepat.
Situational Judgement Test dirancang untuk menilai keterampilan seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, komunikasi, serta etika kerja.
Tes ini sering digunakan dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan, terutama untuk posisi yang menuntut kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian konflik secara efektif.
Baca Juga: Assessment Center: Metode & Tes Kompetensi Karyawan!
Pengertian Situational Judgement Test (SJT)
Situational Judgement Test (SJT) adalah sebuah metode penilaian psikometri yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan atau menilai suatu situasi berdasarkan skenario yang realistis.
SJT biasanya digunakan dalam proses seleksi dan rekrutmen karyawan untuk menilai keterampilan non-teknis, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, komunikasi, kerja tim, serta etika profesional.
Tes ini terdiri dari berbagai skenario yang mencerminkan tantangan atau situasi kerja yang mungkin dihadapi oleh peserta.
Peserta diharuskan untuk memilih atau memberi peringkat terhadap respons yang paling sesuai dari beberapa pilihan yang disediakan.
Tujuan dan Manfaat Situational Judgement Test
SJT digunakan untuk berbagai keperluan dalam seleksi karyawan, pendidikan, hingga pelatihan keterampilan.
Beberapa tujuan utama dari tes ini antara lain:
1. Mengukur Kemampuan Pengambilan Keputusan
SJT menguji bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu dan memilih tindakan yang paling tepat.
2. Menilai Kecocokan dengan Peran Pekerjaan
Tes ini membantu perekrut dalam mengevaluasi apakah seorang kandidat memiliki keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
3. Mengidentifikasi Kompetensi Perilaku dan Soft Skills
Berbeda dari tes kognitif atau tes pengetahuan teknis, SJT berfokus pada keterampilan interpersonal dan profesional, seperti kepemimpinan, kerja sama tim, serta etika kerja.
4. Memprediksi Kinerja di Tempat Kerja
Dengan melihat bagaimana seseorang menanggapi situasi kerja dalam tes ini, organisasi dapat memprediksi efektivitas kerja mereka di dunia nyata.
5. Mengurangi Bias dalam Seleksi
Dibandingkan dengan wawancara yang dapat dipengaruhi oleh subjektivitas pewawancara, SJT memberikan evaluasi yang lebih objektif berdasarkan skenario yang telah teruji.
Struktur dan Format Soal Situational Judgement Test
Situational Judgement Test biasanya berbentuk pilihan ganda atau ranking, di mana peserta diberikan skenario tertentu dan harus:
4. Memilih tindakan terbaik
Memilih satu jawaban yang paling sesuai untuk menangani situasi yang diberikan.
5. Memilih tindakan terbaik dan terburuk
Memilih jawaban yang paling efektif dan yang paling tidak efektif dalam situasi tersebut.
6. Meringkatkan beberapa pilihan
Menyusun beberapa respons berdasarkan efektivitasnya dalam menangani situasi yang diberikan.
7. Menilai kepantasan respons
Memberikan penilaian seberapa tepat setiap respons dalam menangani situasi tersebut.
Contoh soal SJT:
Anda bekerja di sebuah tim yang sedang mengerjakan proyek penting. Salah satu anggota tim tidak menyelesaikan tugasnya tepat waktu, yang berpotensi menghambat proyek. Apa yang akan Anda lakukan?
Pilihan jawaban:
a) Mengabaikan masalah dan berharap rekan tim akan menyelesaikannya sendiri.
b) Mengingatkan rekan tim tentang tenggat waktu dan menawarkan bantuan jika diperlukan.
c) Melaporkan masalah ini langsung ke manajer tanpa berbicara dengan rekan tim terlebih dahulu.
d) Mengambil alih tugas rekan tim tersebut tanpa memberitahukannya.
Dalam contoh di atas, peserta diharapkan untuk memilih tindakan yang paling sesuai dengan situasi tersebut.
Baca Juga: Penjelasan Leaderless Group Discussion & Contoh Kasus!
Jenis-Jenis Situational Judgement Test
SJT dapat dirancang untuk berbagai sektor dan posisi pekerjaan, dengan fokus pada keterampilan tertentu.
Beberapa jenis SJT meliputi:
1. SJT untuk Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Digunakan dalam proses perekrutan untuk menilai kandidat berdasarkan keterampilan interpersonal, manajerial, dan problem-solving mereka.
2. SJT untuk Profesi Medis dan Kesehatan
Dalam bidang medis, SJT sering digunakan untuk menguji kemampuan dokter atau perawat dalam menangani pasien dan berinteraksi dengan rekan kerja secara profesional.
3. SJT untuk Sektor Keuangan dan Bisnis
Tes ini menilai bagaimana seseorang menangani dilema etis, keputusan keuangan, serta interaksi dengan klien dan kolega.
4. SJT untuk Pendidikan dan Pelatihan
Digunakan dalam dunia akademik untuk menilai bagaimana seorang guru atau pelatih menangani tantangan di lingkungan pendidikan.
5. SJT untuk Pengembangan Kepemimpinan
Menguji bagaimana calon pemimpin menangani konflik tim, mengambil keputusan strategis, dan berkomunikasi dengan anggota timnya.
Baca Juga: 360 Degree Feedback: Definisi, Contoh, Form & Teorinya!
Cara Mempersiapkan Diri untuk Situational Judgement Test
Karena SJT tidak hanya menguji pengetahuan teknis tetapi juga keterampilan interpersonal dan profesional, ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk mempersiapkan diri:
1. Pahami Budaya dan Nilai Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki nilai dan standar etika kerja yang berbeda.
Memahami nilai-nilai perusahaan tempat Anda melamar dapat membantu dalam menjawab pertanyaan dengan lebih relevan.
2. Pelajari Keterampilan Soft Skills
Fokus pada keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, penyelesaian konflik, dan kepemimpinan.
3. Latihan dengan Soal Situational Judgement Test Online
Banyak sumber daya online yang menyediakan contoh soal SJT untuk berbagai jenis pekerjaan. Berlatihlah secara rutin untuk membiasakan diri dengan format tes.
4. Gunakan Pendekatan Rasional dan Profesional
Saat menjawab soal, pikirkan bagaimana seorang profesional yang efektif akan bertindak dalam situasi tersebut.
5. Hindari Jawaban Ekstrem
Dalam banyak kasus, jawaban yang terlalu agresif atau terlalu pasif cenderung tidak dianggap sebagai solusi terbaik.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tes Capture Intelligence Assessment!
Kelebihan dan Kekurangan Situational Judgement Test
Kelebihan Situational Judgement Test (SJT)
1. Memberikan gambaran realistis tentang tantangan pekerjaan yang mungkin dihadapi
SJT dirancang berdasarkan situasi nyata yang sering terjadi dalam lingkungan kerja.
Hal ini membantu kandidat memahami ekspektasi dalam peran yang dilamar dan bagaimana mereka diharapkan merespons tantangan di tempat kerja.
2. Dapat digunakan untuk menilai berbagai keterampilan non-teknis dengan objektif
Berbeda dengan tes kognitif atau teknis yang hanya mengukur aspek tertentu, SJT menilai keterampilan soft skills seperti pengambilan keputusan, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim.
Karena jawabannya berbasis skenario, hasil tes dapat lebih mencerminkan kemampuan seseorang dalam menghadapi situasi kerja.
3. Mengurangi bias dalam proses seleksi dibandingkan wawancara tradisional
Wawancara sering kali dipengaruhi oleh subjektivitas pewawancara, seperti kesan pribadi atau faktor non-relevan.
Dengan menggunakan SJT, kandidat dinilai berdasarkan respons mereka terhadap skenario yang sama, sehingga seleksi menjadi lebih adil dan berbasis kompetensi.
4. Mudah diadministrasikan secara online atau dalam format berbasis kertas
SJT dapat dilakukan secara fleksibel melalui platform digital maupun ujian tertulis.
Ini memungkinkan perusahaan untuk menyeleksi banyak kandidat sekaligus dengan lebih efisien tanpa perlu interaksi langsung dalam tahap awal rekrutmen.
Kekurangan Situational Judgement Test (SJT)
1. Hanya mengukur reaksi seseorang terhadap skenario tertentu, bukan kompetensi teknis
SJT lebih berfokus pada keterampilan non-teknis seperti pengambilan keputusan dan komunikasi.
Tes ini tidak menilai pengetahuan atau keahlian spesifik yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode lain untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kemampuan kandidat.
2. Jawaban kandidat bisa saja dipengaruhi oleh intuisi tanpa pemikiran mendalam
Beberapa peserta mungkin menjawab pertanyaan berdasarkan insting atau asumsi tanpa benar-benar menganalisis situasi dengan cermat.
Ini dapat menyebabkan hasil yang kurang mencerminkan kemampuan sebenarnya dalam lingkungan kerja nyata.
3. Tidak selalu bisa memprediksi bagaimana seseorang akan berperilaku di dunia nyata
Meskipun SJT dirancang untuk mensimulasikan situasi kerja, respons yang diberikan dalam tes tidak selalu mencerminkan tindakan seseorang dalam situasi sebenarnya.
Faktor lain seperti tekanan kerja, budaya perusahaan, dan dinamika tim dapat memengaruhi cara seseorang bertindak dalam lingkungan profesional.
Jika perusahaan Anda membutuhkan Assessment Center untuk menilai dan mengembangkan potensi karyawan, kami siap membantu!

Assessment Center adalah metode evaluasi yang efektif untuk mengukur keterampilan, kompetensi, dan kesiapan individu dalam menghadapi tantangan di lingkungan kerja.
Dengan pendekatan berbasis simulasi dan berbagai tes yang terstruktur, kami dapat membantu perusahaan Anda dalam proses rekrutmen, promosi, maupun pengembangan karyawan.
Hubungi kami sekarang dan diskusikan kebutuhan perusahaan Anda melalui konsultasi gratis dengan mengklik tombol di bawah ini!👇