Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal mencakup motivasi, keterampilan, pengalaman, serta kesehatan fisik dan mental karyawan.
Semakin tinggi motivasi dan keterampilan yang dimiliki, semakin produktif seorang karyawan dalam menyelesaikan tugasnya.
Sementara itu, faktor eksternal meliputi lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, serta sistem penghargaan dan kompensasi.
Lingkungan kerja yang kondusif dan kepemimpinan yang suportif dapat meningkatkan semangat serta loyalitas karyawan, sedangkan sistem penghargaan yang adil dapat mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.
Selain itu, keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi juga berperan penting dalam menjaga kinerja yang optimal.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor ini untuk memastikan karyawan tetap produktif dan berkontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Baca Juga: Performance Appraisal Adalah? Contoh, Form, & Metodenya!

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Robbins (2006), kinerja karyawan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kemampuan (ability), motivasi (motivation), dan kesempatan (opportunity).
Kemampuan mencakup keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Motivasi berperan dalam menentukan seberapa besar usaha yang diberikan karyawan untuk mencapai target yang ditetapkan.
Sementara itu, kesempatan mencakup faktor eksternal seperti lingkungan kerja, dukungan organisasi, serta ketersediaan sarana dan prasarana yang memungkinkan karyawan bekerja secara optimal.
Robbins menekankan bahwa ketiga faktor ini saling berinteraksi dan harus dikelola dengan baik agar kinerja karyawan dapat mencapai tingkat yang optimal, sehingga berdampak positif pada produktivitas organisasi.
Kinerja karyawan merupakan salah satu aspek yang sangat krusial dalam keberhasilan suatu organisasi.
Tingginya produktivitas karyawan akan berdampak langsung pada pencapaian tujuan perusahaan, baik dari segi profitabilitas, efisiensi, maupun kepuasan pelanggan.
Kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu semata, tetapi juga oleh berbagai faktor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan kerja, kebijakan organisasi, serta aspek psikologis dan sosial.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan:
1. Faktor Individu
Kinerja karyawan sangat bergantung pada karakteristik individu, termasuk kemampuan, keterampilan, motivasi, dan kesehatan mental maupun fisik.
Kemampuan dan Keterampilan
Seorang karyawan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya akan lebih mudah menyelesaikan tugasnya dengan efektif.
Kemampuan ini mencakup kompetensi teknis, keterampilan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan internal yang membuat seseorang berusaha mencapai tujuan tertentu.
Teori motivasi seperti Teori Hierarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg, dan Teori X dan Y McGregor menyoroti bagaimana kebutuhan manusia dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi motivasi karyawan.
Motivasi yang tinggi akan meningkatkan inisiatif dan semangat kerja karyawan.
Kesehatan Fisik dan Mental
Kondisi kesehatan karyawan berpengaruh langsung terhadap produktivitas.
Karyawan yang sehat secara fisik dan mental akan lebih fokus, memiliki energi yang cukup, dan mampu mengatasi stres kerja dengan lebih baik.
Sebaliknya, kesehatan yang buruk dapat menyebabkan absensi tinggi dan penurunan produktivitas.
2. Faktor Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi karyawan dalam bekerja.
Faktor lingkungan kerja ini mencakup aspek fisik dan psikologis.
Fasilitas dan Sarana Kerja
Peralatan yang memadai, teknologi yang mendukung, serta desain tempat kerja yang ergonomis sangat berpengaruh pada kinerja karyawan.
Misalnya, penggunaan perangkat lunak yang efisien akan membantu mengurangi beban kerja dan meningkatkan efisiensi operasional.
Kondisi Kerja
Faktor seperti pencahayaan, suhu ruangan, kebisingan, serta ventilasi juga mempengaruhi kenyamanan kerja karyawan.
Lingkungan kerja yang terlalu bising atau tidak memiliki pencahayaan yang cukup dapat mengganggu konsentrasi dan menurunkan produktivitas.
Hubungan Sosial di Tempat Kerja
Interaksi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan berperan penting dalam membentuk suasana kerja yang harmonis.
Hubungan yang baik dapat meningkatkan kolaborasi dan teamwork, sedangkan konflik antar karyawan dapat menyebabkan stres dan menurunkan kinerja.
Baca Juga: Perbedaan OKR vs KPI Beserta Contohnya!
3. Faktor Organisasi dan Manajemen
Perusahaan sebagai institusi memiliki kebijakan dan sistem yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Faktor-faktor ini meliputi budaya organisasi, kepemimpinan, sistem penghargaan, serta peluang pengembangan karir.
Budaya Organisasi
Budaya kerja yang positif akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
Nilai-nilai seperti integritas, inovasi, kerja tim, dan keberlanjutan yang diterapkan dalam organisasi akan memotivasi karyawan untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif dapat memberikan arahan, motivasi, serta inspirasi bagi karyawan.
Seorang pemimpin yang suportif akan meningkatkan loyalitas dan kepuasan kerja karyawan.
Sebaliknya, kepemimpinan yang otoriter dan kurang komunikatif dapat menimbulkan ketidakpuasan dan penurunan kinerja.
Sistem Penghargaan dan Insentif
Penghargaan dalam bentuk gaji yang kompetitif, bonus, tunjangan, serta pengakuan atas pencapaian kerja sangat berpengaruh terhadap motivasi karyawan.
Sistem kompensasi yang adil dan berbasis kinerja akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih produktif.
Peluang Pengembangan Karir
Karyawan yang melihat adanya prospek perkembangan karir dalam perusahaan cenderung lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerjanya.
Program pelatihan, sertifikasi, serta promosi jabatan merupakan bentuk investasi perusahaan dalam meningkatkan kompetensi karyawan dan menjaga loyalitas mereka.
4. Faktor Sosial dan Eksternal
Selain faktor internal perusahaan, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh kondisi sosial dan faktor eksternal seperti keluarga, ekonomi, dan kebijakan pemerintah.
Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Pribadi (Work-Life Balance)
Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan stres, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan produktivitas.
Oleh karena itu, perusahaan yang memberikan fleksibilitas kerja serta dukungan terhadap kesejahteraan karyawan akan mampu mempertahankan tingkat kinerja yang optimal.
Kondisi Ekonomi
Faktor ekonomi seperti inflasi, biaya hidup yang tinggi, serta stabilitas finansial karyawan dapat mempengaruhi kinerja mereka.
Karyawan yang mengalami tekanan ekonomi cenderung mengalami penurunan motivasi dan konsentrasi dalam bekerja.
Kebijakan Pemerintah
Regulasi terkait ketenagakerjaan, seperti upah minimum, jaminan sosial, serta peraturan mengenai jam kerja dan cuti, juga mempengaruhi kesejahteraan dan produktivitas karyawan.
Perusahaan yang mematuhi regulasi ini cenderung memiliki karyawan yang lebih puas dan loyal.
Baca Juga: Arti Objective Key Result Beserta Contoh & Frameworknya!
Pandangan Robbins dan Hasibuan tentang Faktor Kinerja Karyawan
Dua pakar dalam bidang manajemen dan sumber daya manusia, Stephen P. Robbins dan Malayu S.P. Hasibuan, memiliki pandangan yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Menurut Robbins
Robbins (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu:
1. Kemampuan dan keterampilan individu
Mencakup keahlian teknis, kecerdasan emosional, serta pengetahuan terkait pekerjaan.
2. Motivasi
Terdiri dari dorongan internal maupun eksternal yang memengaruhi usaha yang dikeluarkan oleh karyawan dalam bekerja.
3. Kesempatan untuk berprestasi
Lingkungan kerja yang mendukung, kebijakan organisasi, serta ketersediaan sumber daya yang memadai.
Menurut Hasibuan
Hasibuan (2003) menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi sangat menentukan semangat kerja karyawan.
2. Kompensasi dan penghargaan
Gaji, insentif, dan tunjangan yang layak dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.
3. Lingkungan kerja
Suasana kerja yang nyaman, hubungan antar karyawan yang harmonis, serta fasilitas yang memadai.
4. Disiplin kerja
Aturan dan standar kerja yang jelas akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif dan bertanggung jawab.

Jika Anda membutuhkan penilaian kinerja karyawan, hal ini dapat dinilai dari dua aspek utama, yaitu kinerja dan sikap, melalui indikator seperti Key Performance Indicators (KPI), Sasaran Kinerja Individu (SKI), dan Corporate Value Index (CVI).
KPI digunakan untuk mengukur pencapaian target kerja secara kuantitatif, SKI menilai kontribusi individu terhadap tujuan perusahaan, sedangkan CVI mengukur keselarasan sikap dan nilai karyawan dengan budaya organisasi.
Beritahu kami kebutuhan penilaian karyawan Anda, dan dapatkan solusi terbaik dari Magnet Solusi Integra, konsultan SDM terpercaya.
Kami menyediakan konsultasi gratis untuk membantu Anda dalam performance appraisal perusahaan.
Klik gambar di atas atau tombol di bawah ini untuk memulai konsultasi sekarang!👇