Payroll artinya adalah proses pengelolaan sistem penggajian dalam sebuah organisasi yang mencakup perhitungan, pencatatan, dan pembayaran gaji atau upah kepada karyawan.
Proses ini melibatkan berbagai komponen seperti pemotongan pajak, kontribusi jaminan sosial, tunjangan, lembur, hingga bonus.
Payroll juga berperan penting dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan ketenagakerjaan dan perpajakan.
Dengan pengelolaan payroll yang tepat, perusahaan dapat menjaga akurasi pembayaran, meningkatkan kepuasan karyawan, dan meminimalkan risiko kesalahan administratif yang dapat berakibat pada sanksi hukum.
Selain itu, teknologi modern memungkinkan payroll dikelola secara otomatis menggunakan perangkat lunak, sehingga proses menjadi lebih efisien dan akurat.
Baca Juga: Work Load Analysis: Simak Arti, Contoh & Metodenya!
Payroll Artinya?

Payroll, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penggajian, adalah proses administrasi yang melibatkan penghitungan, pencatatan, dan pembayaran gaji atau upah kepada karyawan dalam suatu organisasi.
Payroll merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia (SDM) karena berhubungan langsung dengan kompensasi karyawan.
Berikut adalah elemen-elemen utama dalam payroll, fungsinya, serta prosesnya:
Elemen-Elemen Utama dalam Payroll
1. Komponen Gaji
Komponen gaji mencakup berbagai elemen pendapatan yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka.
Komponen utama adalah gaji pokok, yang merupakan penghasilan dasar yang disepakati dalam kontrak kerja berdasarkan posisi, tanggung jawab, dan pengalaman karyawan.
Selain itu, ada tunjangan yang diberikan untuk kebutuhan spesifik seperti transportasi, makan, kesehatan, atau jabatan, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Insentif dan bonus juga menjadi bagian penting, biasanya diberikan berdasarkan kinerja individu atau tim, serta pencapaian target perusahaan.
Untuk karyawan yang bekerja di luar jam kerja reguler, lembur dihitung berdasarkan jam tambahan dengan tarif tertentu sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan.
2. Potongan Gaji
Potongan gaji adalah elemen yang mengurangi total pendapatan karyawan.
Salah satu potongan utama adalah Pajak Penghasilan (PPh 21), yang dihitung berdasarkan penghasilan bruto sesuai ketentuan pajak di Indonesia.
Selain itu, ada potongan jaminan sosial, seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, yang menjadi kewajiban perusahaan dan karyawan untuk mendukung perlindungan sosial mereka. Potongan lain dapat mencakup pinjaman karyawan, iuran koperasi, atau denda akibat pelanggaran tertentu, sesuai kebijakan perusahaan.
Semua potongan ini harus dihitung dengan akurat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat memengaruhi hubungan kerja.
3. Manfaat Tambahan
Manfaat tambahan adalah bentuk kompensasi di luar gaji yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Contohnya adalah program pensiun, yaitu perusahaan berkontribusi pada tabungan hari tua karyawan.
Selain itu, ada asuransi tambahan seperti asuransi kesehatan premium atau asuransi jiwa yang membantu memberikan perlindungan lebih kepada karyawan dan keluarga mereka.
Beberapa perusahaan juga menyediakan fasilitas seperti kendaraan, pelatihan, atau subsidi pendidikan sebagai bagian dari manfaat tambahan untuk mendukung produktivitas dan loyalitas karyawan.
4. Data Karyawan
Data karyawan adalah informasi yang menjadi dasar pengelolaan payroll.
Informasi ini mencakup data pribadi seperti nama, nomor identitas, alamat, dan status pernikahan, yang sering memengaruhi perhitungan pajak.
Selain itu, status kerja karyawan, apakah tetap, kontrak, atau freelance, juga menentukan jenis kompensasi yang diterima.
Informasi perbankan, seperti nomor rekening, diperlukan untuk memfasilitasi transfer gaji yang aman dan cepat.
Data karyawan harus dikelola dengan hati-hati untuk menjaga akurasi dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data pribadi.
Fungsi Payroll
1. Mendukung Kepuasan Karyawan
Salah satu fungsi utama dari payroll adalah mendukung kepuasan karyawan.
Gaji yang tepat waktu dan sesuai dengan yang disepakati akan meningkatkan rasa kepercayaan dan kepuasan terhadap perusahaan.
Karyawan yang merasa dihargai melalui penggajian yang adil cenderung lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik.
Selain itu, keakuratan dalam proses penghitungan gaji dan potongan yang transparan dapat mengurangi potensi konflik atau ketidakpuasan antara perusahaan dan karyawan.
Dengan payroll yang dikelola dengan baik, perusahaan menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas mereka.
2. Kepatuhan terhadap Hukum dan Regulasi
Payroll juga berfungsi untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki aturan terkait pengenaan pajak, potongan jaminan sosial, dan hak-hak karyawan lainnya, seperti tunjangan dan lembur.
Dengan pengelolaan payroll yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memenuhi kewajiban mereka terhadap pemerintah, seperti pembayaran pajak penghasilan (PPh 21) dan kontribusi terhadap BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Kepatuhan terhadap hukum ini sangat penting untuk menghindari sanksi atau denda yang bisa merugikan perusahaan baik secara finansial maupun reputasi.
3. Pengelolaan Keuangan Perusahaan
Fungsi payroll yang tak kalah penting adalah sebagai alat pengelolaan keuangan perusahaan.
Pengeluaran untuk gaji dan tunjangan karyawan biasanya merupakan salah satu biaya terbesar dalam operasional perusahaan.
Oleh karena itu, payroll membantu perusahaan merencanakan dan mengelola biaya tenaga kerja dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan sistem payroll yang tepat, perusahaan dapat memantau pengeluaran yang berhubungan dengan gaji, bonus, dan potongan lainnya.
Hal ini juga membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran, memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk penggajian tidak melebihi kapasitas keuangan yang tersedia.
4. Pelaporan dan Audit
Fungsi payroll lainnya adalah untuk menghasilkan laporan yang diperlukan untuk keperluan pelaporan dan audit.
Laporan gaji yang terstruktur dan terdokumentasi dengan baik sangat penting untuk memastikan transparansi dalam perusahaan, baik untuk pihak internal maupun eksternal.
Bagi perusahaan yang terdaftar di pasar saham atau yang membutuhkan audit eksternal, laporan payroll yang akurat dan tepat waktu adalah salah satu bagian penting dari laporan keuangan.
Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan dokumen yang diperlukan untuk verifikasi oleh pihak pajak, lembaga pemerintah, atau auditor independen, yang mengharuskan data payroll disimpan dengan baik dan mudah diakses.
Proses Payroll
1. Pengumpulan Data
Proses payroll dimulai dengan pengumpulan data yang terkait dengan karyawan.
Data ini mencakup informasi penting seperti jam kerja, absensi, lembur, cuti, dan lainnya.
Sistem absensi yang diterapkan perusahaan memainkan peran besar dalam pengumpulan data ini, baik itu menggunakan sistem manual, kartu absensi, atau perangkat lunak otomatis.
Selain itu, informasi mengenai tunjangan, bonus, atau insentif yang berhubungan dengan kinerja karyawan juga perlu dikumpulkan pada tahap ini.
Data tambahan seperti perubahan status karyawan (misalnya promosi atau mutasi jabatan) atau status penghasilan seperti pernikahan (yang bisa memengaruhi perhitungan pajak) juga harus diperhatikan.
Semua data ini penting untuk memastikan perhitungan gaji yang akurat dan tepat.
2. Penghitungan Gaji
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah penghitungan gaji.
Pada tahap ini, sistem payroll akan menghitung total penghasilan karyawan, yang mencakup gaji pokok, tunjangan, insentif, dan bonus.
Selanjutnya, sistem akan mengurangi potongan-potongan yang berlaku, seperti pajak penghasilan (PPh 21), potongan jaminan sosial (BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan), dan potongan lainnya (misalnya pinjaman atau denda).
Penghitungan gaji juga harus memperhitungkan lembur yang dilakukan karyawan, dengan tarif yang sesuai dengan ketentuan perusahaan atau hukum ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, penting untuk menggunakan perangkat atau perangkat lunak yang dapat secara otomatis menghitung semua komponen tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, guna meminimalkan kesalahan.
3. Persetujuan
Setelah gaji dihitung, langkah selanjutnya adalah proses persetujuan.
Laporan payroll yang telah dihitung kemudian diperiksa oleh manajer atau bagian keuangan untuk memastikan semua perhitungan sudah tepat dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Pada tahap ini, pihak yang berwenang dalam perusahaan akan memverifikasi setiap komponen gaji, seperti penghasilan karyawan, potongan, dan tunjangan tambahan.
Jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian, laporan akan diperbaiki sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
Proses persetujuan ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pembayaran dan bahwa perusahaan tetap mematuhi semua peraturan yang berlaku.
4. Pembayaran Gaji
Setelah mendapatkan persetujuan, langkah selanjutnya adalah pembayaran gaji kepada karyawan.
Pembayaran ini dapat dilakukan melalui transfer bank, cek, atau metode lain yang disepakati.
Sebagian besar perusahaan saat ini memilih pembayaran melalui transfer bank untuk kemudahan dan kecepatan.
Sistem payroll yang baik akan secara otomatis mengirimkan jumlah gaji yang telah dihitung dan disetujui ke rekening bank karyawan, termasuk potongan-potongan yang telah dihitung sebelumnya.
Selain itu, pemberian slip gaji atau payslip juga penting untuk memberikan rincian mengenai perhitungan gaji, potongan, dan tunjangan, sehingga karyawan dapat memverifikasi pendapatan mereka secara transparan.
5. Pelaporan dan Arsip
Tahap terakhir dalam proses payroll adalah pelaporan dan arsip.
Setelah pembayaran dilakukan, perusahaan perlu menyimpan dokumentasi yang relevan untuk kepentingan audit dan pelaporan.
Laporan payroll harus disusun secara terstruktur dan disimpan dengan aman, baik dalam bentuk fisik maupun elektronik.
Laporan ini akan digunakan untuk pelaporan pajak, evaluasi biaya tenaga kerja, dan keperluan audit internal atau eksternal.
Selain itu, perusahaan juga harus melaporkan potongan pajak penghasilan (PPh 21) dan kontribusi jaminan sosial kepada pihak berwenang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Menjaga arsip payroll yang lengkap dan akurat juga penting sebagai bukti transaksi yang sah di kemudian hari.
Sistem Payroll Modern
1. Automatisasi Penghitungan Gaji
Sistem payroll modern mengandalkan automatisasi untuk mengoptimalkan penghitungan gaji karyawan.
Dengan menggunakan perangkat lunak atau aplikasi payroll yang terintegrasi, perhitungan gaji dapat dilakukan secara otomatis, meminimalkan potensi kesalahan manusia.
Sistem ini menghitung gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, serta lembur berdasarkan data yang terinput, seperti jam kerja atau hasil evaluasi kinerja.
Selain itu, potongan-potongan seperti pajak penghasilan (PPh 21), iuran BPJS, dan kontribusi lainnya juga dihitung secara otomatis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Keuntungan dari otomatisasi ini adalah mempercepat proses payroll, mengurangi beban administratif, dan memastikan bahwa semua perhitungan dilakukan dengan tepat tanpa memerlukan intervensi manual yang berisiko menambah kesalahan.
2. Integrasi dengan Sistem Absensi dan Kehadiran
Sistem payroll modern seringkali terintegrasi langsung dengan sistem absensi dan kehadiran, yang memungkinkan perusahaan untuk memantau jam kerja karyawan secara real-time.
Misalnya, sistem absensi menggunakan teknologi seperti fingerprint, RFID, atau aplikasi berbasis mobile yang dapat mengukur waktu masuk dan keluar karyawan dengan akurat.
Data ini kemudian secara otomatis masuk ke dalam sistem payroll untuk dihitung sebagai bagian dari penggajian.
Dengan integrasi semacam ini, perusahaan tidak hanya mengurangi potensi kesalahan dalam penghitungan jam kerja tetapi juga dapat memantau keterlambatan, kehadiran, dan cuti karyawan yang dapat memengaruhi besaran gaji atau potongan yang harus diberikan.
Penggunaan sistem terintegrasi ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan akan pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan.
3. Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Peraturan Pajak
Sistem payroll modern secara otomatis memperbarui diri dengan peraturan perpajakan dan ketenagakerjaan yang berlaku.
Peraturan mengenai penghasilan kena pajak, tarif PPh 21, serta kewajiban jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan selalu berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Sistem payroll yang baik secara otomatis mengintegrasikan perubahan ini ke dalam proses perhitungan gaji, memastikan bahwa perusahaan tetap patuh terhadap regulasi terbaru tanpa perlu intervensi manual.
Hal ini sangat penting untuk menghindari risiko denda atau masalah hukum lainnya yang dapat timbul akibat ketidaksesuaian dengan hukum yang berlaku.
Dengan adanya pembaruan otomatis, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap potongan pajak dan iuran sosial dihitung dengan benar dan disetorkan tepat waktu.
4. Akses Real-Time dan Mobile
Sistem payroll modern memberikan akses real-time kepada karyawan dan pihak manajemen, memudahkan proses pemantauan dan verifikasi.
Melalui aplikasi berbasis web atau mobile, karyawan dapat mengakses informasi mengenai gaji mereka, memeriksa slip gaji (payslip), serta melihat rincian potongan, bonus, dan tunjangan yang diterima setiap bulan.
Selain itu, manajer HR atau departemen keuangan juga dapat mengakses data payroll kapan saja untuk melakukan pengecekan, koreksi, atau perencanaan keuangan.
Keuntungan lainnya adalah kemudahan dalam melakukan pembayaran gaji, yang dapat dilakukan langsung melalui transfer bank atau pembayaran digital, yang semakin mempermudah perusahaan dalam memastikan bahwa gaji karyawan dapat diterima tepat waktu tanpa hambatan.
Akses real-time ini membantu meningkatkan transparansi dan komunikasi antara perusahaan dan karyawan, serta meningkatkan kenyamanan dalam hal pengelolaan payroll.
5. Keamanan Data dan Privasi
Keamanan data dan privasi adalah hal yang sangat penting dalam sistem payroll modern.
Karena payroll mengelola informasi sensitif mengenai gaji, potongan, dan data pribadi karyawan, perusahaan harus memastikan bahwa sistem payroll yang digunakan memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Data payroll biasanya dilindungi dengan enkripsi tingkat tinggi untuk menghindari kebocoran informasi.
Selain itu, akses ke data ini juga dibatasi hanya pada pihak-pihak yang berwenang, seperti HR atau manajer keuangan, untuk mencegah penyalahgunaan informasi.
Sistem payroll modern sering dilengkapi dengan fitur audit trail, yang memungkinkan perusahaan melacak siapa yang mengakses dan mengubah data, serta kapan perubahan tersebut terjadi.
Hal ini sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data pribadi dan menjaga kepercayaan karyawan terhadap perusahaan.
6. Laporan Payroll yang Dapat Disesuaikan
Sistem payroll modern menyediakan laporan payroll yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan pelaporan internal maupun eksternal.
Laporan ini tidak hanya mencakup informasi tentang gaji karyawan, tetapi juga bisa berisi analisis mendalam terkait biaya tenaga kerja, pajak yang telah dibayarkan, kontribusi jaminan sosial, dan sebagainya.
Dengan fitur yang dapat disesuaikan, perusahaan bisa memilih jenis laporan yang ingin dihasilkan, serta format yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Laporan ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, seperti perencanaan anggaran atau evaluasi pengeluaran perusahaan.
Selain itu, laporan ini juga mempermudah perusahaan dalam proses audit dan pelaporan pajak, karena semua data yang diperlukan telah terstruktur dengan rapi dan mudah diakses.
Tantangan dalam Payroll
1. Kesalahan Penghitungan Gaji
Salah satu tantangan utama dalam proses payroll adalah kesalahan penghitungan gaji, yang dapat terjadi karena berbagai alasan.
Meskipun teknologi modern telah memungkinkan penghitungan yang lebih akurat dan otomatis, kesalahan manusia dalam memasukkan data atau kesalahan dalam perhitungan tetap bisa terjadi.
Misalnya, ketidaktepatan dalam menghitung jam lembur, pengabaian potongan tertentu, atau kelalaian dalam memperbarui data gaji bisa menyebabkan karyawan menerima gaji yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Hal ini tentu akan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan terhadap sistem payroll perusahaan.
Selain itu, kesalahan ini juga bisa berujung pada masalah hukum jika perusahaan tidak mematuhi ketentuan yang berlaku terkait penggajian, seperti kewajiban pembayaran pajak yang tepat waktu atau pembayaran hak karyawan yang sah.
2. Kepatuhan Terhadap Peraturan yang Selalu Berubah
Kepatuhan terhadap peraturan menjadi tantangan besar dalam payroll, terutama karena peraturan terkait pajak, tunjangan, dan jaminan sosial sering mengalami perubahan.
Pemerintah secara berkala mengubah tarif pajak, batas penghasilan yang dikenakan pajak, serta iuran untuk program jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perubahan ini dengan cepat atau tidak mengimplementasikan pembaruan dengan benar berisiko terkena denda atau sanksi hukum.
Bahkan, kesalahan kecil dalam mematuhi regulasi baru bisa berakibat besar dalam hal pengeluaran atau masalah hukum.
Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki sistem yang dapat secara otomatis mengupdate perubahan peraturan dan memastikan seluruh aspek penggajian diperbarui sesuai dengan ketentuan terbaru untuk menghindari pelanggaran.
3. Manajemen Data yang Rumit
Manajemen data dalam payroll bisa menjadi rumit dan memakan waktu, terutama jika perusahaan memiliki banyak karyawan dengan berbagai jenis kontrak, tunjangan, dan potongan yang berbeda.
Setiap karyawan mungkin memiliki skema gaji, tunjangan, atau status pajak yang unik, yang membuat proses pencatatan dan pengelolaan data menjadi lebih kompleks.
Jika data tidak dikelola dengan baik, kesalahan atau kelalaian dapat terjadi, yang dapat memengaruhi keakuratan penggajian dan potongan.
Selain itu, perusahaan harus memastikan bahwa data yang sensitif, seperti informasi pribadi dan gaji, disimpan dengan aman untuk menjaga kerahasiaan karyawan dan menghindari potensi kebocoran data yang dapat merusak reputasi perusahaan.
4. Integrasi Sistem yang Tidak Efisien
Banyak perusahaan menggunakan berbagai sistem terpisah untuk mengelola data absensi, penggajian, pajak, dan tunjangan.
Masalah sering terjadi ketika sistem-sistem ini tidak terintegrasi dengan baik, sehingga data harus dipindahkan secara manual antar sistem.
Hal ini bisa memakan waktu dan meningkatkan risiko kesalahan manusia dalam proses transfer data.
Misalnya, data absensi yang tidak akurat dapat memengaruhi perhitungan gaji atau lembur.
Selain itu, perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam menghasilkan laporan yang terintegrasi jika sistem yang berbeda digunakan untuk menyimpan data penggajian, absensi, dan pajak.
Integrasi yang buruk antara sistem-sistem ini tidak hanya menghambat efisiensi, tetapi juga memperbesar risiko ketidaksesuaian data yang akhirnya dapat mempengaruhi penggajian karyawan.
5. Keamanan dan Perlindungan Data
Keamanan data payroll adalah tantangan besar, terutama karena informasi yang dikelola bersifat sensitif dan pribadi, seperti gaji, nomor identitas, dan status pajak.
Data yang tidak dilindungi dengan baik bisa menjadi target peretasan, yang dapat mengakibatkan pencurian identitas atau kebocoran informasi yang merusak reputasi perusahaan.
Selain itu, jika data payroll tidak dikelola dengan sistem keamanan yang memadai, perusahaan berisiko melanggar regulasi perlindungan data pribadi yang berlaku, seperti yang ditetapkan oleh Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Oleh karena itu, perusahaan harus mengimplementasikan sistem keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan kontrol akses yang ketat, untuk memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses informasi payroll.
Investasi dalam sistem keamanan yang andal dan pembaruan perangkat lunak secara rutin adalah langkah yang perlu dilakukan untuk melindungi data karyawan dari potensi ancaman.
6. Mengelola Penggajian untuk Karyawan yang Bekerja dari Jarak Jauh atau Freelance
Perusahaan yang memiliki karyawan jarak jauh atau pekerja freelance dapat menghadapi tantangan tambahan dalam mengelola payroll mereka.
Karyawan jarak jauh mungkin bekerja di lokasi yang berbeda dengan zona waktu yang tidak sesuai, yang dapat mempersulit pencatatan jam kerja atau penghitungan lembur mereka.
Selain itu, karyawan freelance atau kontraktor mungkin memiliki struktur gaji yang berbeda dengan karyawan tetap, seperti pembayaran berbasis proyek atau per jam.
Mengelola perbedaan jenis pekerja ini dalam satu sistem payroll yang konsisten membutuhkan ketelitian ekstra untuk memastikan bahwa setiap karyawan, baik itu penuh waktu, paruh waktu, atau freelance, mendapatkan pembayaran yang adil dan sesuai.
Tanpa sistem yang fleksibel dan mudah disesuaikan, proses ini bisa menjadi sangat kompleks dan rentan terhadap kesalahan.
7. Transparansi dalam Proses Penggajian
Penting bagi perusahaan untuk memastikan transparansi dalam proses penggajian.
Ketidakjelasan dalam perhitungan gaji, potongan dilakukan, atau bonus dibayarkan dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan dan memengaruhi moral mereka.
Jika proses penghitungan gaji tidak jelas atau tidak diinformasikan dengan baik, karyawan mungkin merasa ada yang disembunyikan atau bahwa mereka tidak diperlakukan secara adil.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menyediakan rincian yang jelas mengenai struktur penggajian dan potongan yang ada, serta memberikan akses kepada karyawan untuk memverifikasi perhitungan gaji mereka melalui payslip atau portal internal.
Transparansi ini penting untuk membangun hubungan yang saling percaya antara perusahaan dan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan.
Baca Juga: Attrition Rate Adalah? Ketahui Formula & Pentingnya!
Software Payroll
Software payroll adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan mengotomatiskan proses penggajian karyawan dalam suatu organisasi.
Dengan adanya software payroll, perusahaan dapat mempercepat perhitungan gaji, mengurangi kesalahan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Berikut adalah beberapa contoh software payroll yang populer beserta penjelasan mengenai fitur-fiturnya:
1. Gadjian
Gadjian adalah salah satu software payroll yang banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia.
Software ini memiliki fitur lengkap yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola penggajian, termasuk perhitungan gaji, pajak, BPJS, dan tunjangan.
Gadjian juga dilengkapi dengan sistem absensi terintegrasi, yang memungkinkan data kehadiran karyawan langsung masuk ke dalam sistem payroll.
Fitur lainnya termasuk pengelolaan lembur, laporan penggajian yang dapat disesuaikan, serta integrasi dengan sistem akuntansi perusahaan.
Gadjian juga menyediakan aplikasi mobile untuk mempermudah akses penggajian bagi karyawan.
2. Zahir Payroll
Zahir Payroll merupakan software payroll yang populer di kalangan UKM dan perusahaan besar.
Software ini menyediakan fitur perhitungan gaji otomatis berdasarkan komponen gaji yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain itu, Zahir Payroll juga dapat menghitung potongan pajak penghasilan (PPh 21), BPJS, tunjangan, dan lembur.
Software ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan laporan penggajian dengan mudah dan cepat, serta dapat disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
Zahir Payroll juga memiliki fitur untuk mengelola data karyawan secara lengkap, mulai dari informasi pribadi hingga riwayat penggajian.
3. QuickBooks Payroll
QuickBooks Payroll adalah software payroll yang dirancang untuk mempermudah perhitungan gaji dan pengelolaan pajak untuk usaha kecil hingga menengah.
QuickBooks Payroll dilengkapi dengan fitur untuk menghitung gaji, potongan pajak, bonus, dan tunjangan karyawan secara otomatis.
Selain itu, software ini juga memudahkan perusahaan dalam menghasilkan laporan pajak dan mengelola tunjangan serta potongan lainnya.
QuickBooks Payroll dapat diintegrasikan dengan software akuntansi QuickBooks, sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan rekonsiliasi keuangan.
Dengan antarmuka yang sederhana, software ini cocok bagi perusahaan yang mencari solusi payroll yang mudah digunakan.
4. Kofax Payroll
Kofax Payroll adalah software payroll berbasis cloud yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola penggajian secara otomatis dan efisien.
Salah satu fitur utama dari Kofax Payroll adalah kemampuannya untuk mengelola pembayaran gaji untuk karyawan dengan berbagai jenis kontrak, baik itu karyawan tetap, freelance, atau paruh waktu.
Software ini dapat menghitung gaji, pajak, tunjangan, potongan, dan lembur, serta menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kofax Payroll juga menawarkan integrasi dengan berbagai sistem HR dan akuntansi untuk memastikan proses penggajian yang lebih terorganisir.
5. Talenta by Mekari
Talenta adalah software payroll dan HRIS (Human Resource Information System) berbasis cloud yang menawarkan solusi payroll yang lengkap dan fleksibel.
Talenta dapat digunakan untuk menghitung gaji, pajak, dan potongan dengan otomatis, serta memproses pembayaran gaji ke rekening karyawan.
Fitur lainnya mencakup manajemen absensi, pengelolaan cuti, serta pelaporan penggajian yang dapat disesuaikan.
Talenta juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola data karyawan dengan lebih efisien, seperti data kontrak kerja, gaji, tunjangan, dan riwayat penggajian.
Software ini juga dilengkapi dengan aplikasi mobile yang mempermudah akses untuk karyawan dan HR.
6. Sleekr Payroll
Sleekr Payroll adalah software payroll yang cocok untuk perusahaan kecil hingga menengah di Indonesia.
Software ini menyediakan fitur perhitungan gaji otomatis yang mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, dan potongan, termasuk pajak dan BPJS.
Sleekr Payroll juga terintegrasi dengan sistem absensi dan sistem akuntansi untuk memberikan laporan yang lebih akurat dan efisien.
Sleekr juga menyediakan fitur pengelolaan cuti dan lembur, serta membuat laporan gaji yang dapat disesuaikan.
Dengan antarmuka yang user-friendly, Sleekr Payroll cocok untuk perusahaan yang menginginkan solusi payroll yang mudah diterapkan dan dioperasikan.
7. Xero Payroll
Xero Payroll adalah software payroll yang dirancang untuk membantu usaha kecil hingga menengah dalam mengelola penggajian secara otomatis.
Fitur utama dari Xero Payroll meliputi perhitungan gaji, pajak, potongan, dan tunjangan yang dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Software ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola pembayaran gaji secara langsung melalui transfer bank dan menghasilkan laporan penggajian yang dapat diunduh dalam berbagai format.
Xero Payroll juga dilengkapi dengan fitur pelaporan pajak yang memudahkan perusahaan dalam melakukan pelaporan kepada otoritas pajak secara tepat waktu.
8. Paycor
Paycor adalah software payroll yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola penggajian karyawan dengan mudah dan efisien.
Paycor menawarkan berbagai fitur, termasuk penghitungan gaji otomatis, pengelolaan tunjangan, potongan, dan laporan penggajian yang dapat disesuaikan.
Software ini juga dilengkapi dengan fitur untuk mengelola karyawan yang bekerja dengan sistem shift atau lembur, serta menghitung gaji berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku.
Selain itu, Paycor menawarkan integrasi dengan sistem akuntansi untuk memastikan data keuangan perusahaan terorganisir dengan baik.
9. ADP Workforce Now
ADP Workforce Now adalah software payroll yang populer di kalangan perusahaan besar.
Software ini menawarkan berbagai fitur, termasuk perhitungan gaji yang kompleks, pengelolaan tunjangan dan potongan, serta pelaporan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
ADP Workforce Now juga menawarkan layanan outsourcing payroll, yang memungkinkan perusahaan untuk mempercayakan seluruh proses penggajian kepada penyedia layanan ini.
Software ini dapat mengelola penggajian untuk karyawan tetap, paruh waktu, dan kontrak, serta dapat mengatasi penggajian lintas negara jika perusahaan beroperasi di beberapa lokasi.
Baca Juga: Turnover Karyawan: Penyebab, Rumus, & Cara Hitung!
Contoh Payroll

Payroll merujuk pada perhitungan dan pembayaran gaji karyawan yang mencakup berbagai komponen gaji dan potongan yang diterapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan, peraturan pemerintah, dan ketentuan lainnya.
Berikut adalah contoh payroll yang dapat menggambarkan cara menghitung gaji dan potongan yang berlaku untuk seorang karyawan:
Misalnya, seorang karyawan bernama Andi bekerja di sebuah perusahaan dengan detail sebagai berikut:
- Posisi: Staff Administrasi
- Gaji Pokok: Rp 5.000.000
- Tunjangan:
- Tunjangan Transportasi: Rp 500.000
- Tunjangan Makan: Rp 300.000
- Bonus: Rp 200.000
- Lembur: 10 jam x Rp 50.000 = Rp 500.000
- Potongan:
- BPJS Kesehatan (1% dari gaji pokok): Rp 50.000
- BPJS Ketenagakerjaan (2% dari gaji pokok): Rp 100.000
- Potongan PPh 21: Rp 300.000
- Potongan Cuti: Tidak ada
Langkah-langkah Menghitung Payroll:
- Hitung Gaji Pokok:
- Gaji Pokok = Rp 5.000.000
- Hitung Tunjangan:
- Tunjangan Transportasi = Rp 500.000
- Tunjangan Makan = Rp 300.000
- Hitung Bonus:
- Bonus = Rp 200.000
- Hitung Lembur:
- Lembur = 10 jam x Rp 50.000 = Rp 500.000
- Hitung Potongan:
- BPJS Kesehatan = 1% dari gaji pokok = Rp 5.000.000 x 1% = Rp 50.000
- BPJS Ketenagakerjaan = 2% dari gaji pokok = Rp 5.000.000 x 2% = Rp 100.000
- Potongan PPh 21 = Rp 300.000
Rincian Total Gaji dan Potongan:
Total Penghasilan:
- Gaji Pokok = Rp 5.000.000
- Tunjangan Transportasi = Rp 500.000
- Tunjangan Makan = Rp 300.000
- Bonus = Rp 200.000
- Lembur = Rp 500.000
Total Penghasilan = Rp 5.000.000 + Rp 500.000 + Rp 300.000 + Rp 200.000 + Rp 500.000 = Rp 6.500.000
Total Potongan:
- BPJS Kesehatan = Rp 50.000
- BPJS Ketenagakerjaan = Rp 100.000
- Potongan PPh 21 = Rp 300.000
Total Potongan = Rp 50.000 + Rp 100.000 + Rp 300.000 = Rp 450.000
Gaji Bersih (Take Home Pay):
- Gaji Bersih = Total Penghasilan – Total Potongan
- Gaji Bersih = Rp 6.500.000 – Rp 450.000 = Rp 6.050.000
Ringkasan Payroll Karyawan Andi:
Komponen | Jumlah |
---|---|
Gaji Pokok | Rp 5.000.000 |
Tunjangan Transportasi | Rp 500.000 |
Tunjangan Makan | Rp 300.000 |
Bonus | Rp 200.000 |
Lembur | Rp 500.000 |
Total Penghasilan | Rp 6.500.000 |
BPJS Kesehatan | Rp 50.000 |
BPJS Ketenagakerjaan | Rp 100.000 |
Potongan PPh 21 | Rp 300.000 |
Total Potongan | Rp 450.000 |
Gaji Bersih | Rp 6.050.000 |
Contoh payroll ini menggambarkan cara menghitung gaji karyawan dengan berbagai komponen yang perlu dipertimbangkan, termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, lembur, serta potongan untuk BPJS dan pajak.
Dengan menggunakan payroll software atau sistem payroll manual yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa proses penggajian berjalan lancar dan akurat setiap bulannya.
Jika Anda membutuhkan perhitungan payroll yang mudah tanpa harus menggunakan software, Anda dapat berkonsultasi secara gratis dengan konsultan SDM profesional seperti kami, Magnet Solusi Integra.
Kami siap membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk kebutuhan payroll perusahaan Anda, mulai dari perhitungan gaji, pengelolaan pajak, hingga kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
Klik tombol di bawah ini untuk memulai konsultasi dengan tim ahli kami dan dapatkan solusi yang tepat untuk mendukung efisiensi pengelolaan SDM di perusahaan Anda.👇