Growth mindset dan fixed mindset adalah dua pola pikir yang berbeda dalam melihat kemampuan dan potensi seseorang.
Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha, belajar, dan ketekunan.
Orang dengan pola pikir ini cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan tidak takut gagal, karena mereka percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan.
Sebaliknya, fixed mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap dan tidak bisa diubah secara signifikan.
Orang dengan fixed mindset sering kali menghindari tantangan karena takut gagal dan merasa bahwa usaha tidak akan banyak mengubah hasil.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cara seseorang merespons tantangan dan kegagalan growth mindset mendorong perkembangan, sedangkan fixed mindset dapat menghambat potensi seseorang.
Baca Juga: Assessment Center: Metode & Tes Kompetensi Karyawan!
Growth Mindset vs Fixed Mindset
Dalam dunia psikologi dan pengembangan diri, konsep Growth Mindset dan Fixed Mindset diperkenalkan oleh Dr. Carol Dweck, seorang profesor psikologi dari Stanford University.
Konsep ini berhubungan erat dengan cara seseorang memandang kemampuan, kecerdasan, dan potensi diri dalam menghadapi tantangan serta kegagalan.
Growth Mindset (Pola Pikir Berkembang)
Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang bisa berkembang melalui usaha, belajar, pengalaman, serta ketekunan.
Orang dengan pola pikir ini percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Mereka tidak takut mencoba hal baru dan lebih terbuka terhadap kritik serta umpan balik.
Fixed Mindset (Pola Pikir Tetap)
Fixed mindset adalah keyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat statis, tidak dapat diubah, dan merupakan sesuatu yang tetap sejak lahir.
Orang dengan pola pikir ini cenderung menghindari tantangan, takut gagal, serta kurang terbuka terhadap kritik atau saran.
Mereka percaya bahwa jika tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik sejak awal, maka mereka memang tidak berbakat dalam hal tersebut.
Perbedaan Utama Growth Mindset vs Fixed Mindset
Aspek | Growth Mindset | Fixed Mindset |
---|---|---|
Pandangan terhadap Kecerdasan | Kecerdasan bisa dikembangkan dengan usaha dan latihan | Kecerdasan adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah |
Sikap terhadap Tantangan | Menghadapi tantangan dengan semangat dan melihatnya sebagai kesempatan belajar | Menghindari tantangan karena takut gagal |
Respons terhadap Kegagalan | Melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar | Melihat kegagalan sebagai bukti bahwa dirinya tidak mampu |
Usaha dan Kerja Keras | Percaya bahwa kerja keras dapat meningkatkan kemampuan | Menganggap bahwa usaha tidak akan mengubah hasil |
Penerimaan terhadap Kritik | Menerima kritik sebagai cara untuk berkembang | Cenderung defensif atau mengabaikan kritik |
Motivasi dalam Belajar | Termotivasi oleh keinginan untuk terus berkembang | Termotivasi hanya oleh hasil akhir, bukan proses belajar |
Pandangan terhadap Orang yang Lebih Sukses | Melihat mereka sebagai inspirasi dan sumber pembelajaran | Merasa terancam dan minder terhadap mereka |
Salah satu perbedaan utama antara growth mindset dan fixed mindset terletak pada cara seseorang menghadapi tantangan dan kegagalan.
Orang dengan growth mindset melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang dan belajar.
Mereka lebih tahan terhadap kegagalan dan berusaha mencari solusi untuk memperbaiki diri.
Sementara itu, orang dengan fixed mindset lebih cenderung menghindari tantangan karena takut gagal dan merasa bahwa kegagalan mencerminkan keterbatasan permanen dalam diri mereka.
Dalam hal usaha dan kerja keras, individu dengan growth mindset percaya bahwa kerja keras dapat meningkatkan kemampuan.
Mereka terus belajar dan tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
Sebaliknya, individu dengan fixed mindset menganggap bahwa usaha tambahan tidak akan mengubah hasil karena mereka percaya bahwa kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir.
Respons terhadap kritik juga berbeda antara keduanya.
Orang dengan growth mindset menerima kritik sebagai cara untuk berkembang, sementara orang dengan fixed mindset lebih defensif dan cenderung mengabaikan kritik karena takut merasa gagal.
Baca Juga: 15 Cara Merekrut Karyawan Yang Berkualitas Untuk Perusahaan!
Contoh Growth Mindset dan Fixed Mindset dalam Kehidupan Sehari-hari
Di dunia pendidikan, seorang siswa dengan growth mindset yang gagal dalam ujian akan berpikir bahwa mereka perlu belajar lebih banyak dan mencari strategi baru untuk memahami materi.
Sedangkan siswa dengan fixed mindset akan menganggap bahwa mereka memang tidak berbakat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak akan berusaha lebih lanjut.
Dalam dunia kerja, seorang karyawan dengan growth mindset yang tidak mencapai target akan mengevaluasi strategi mereka dan mencari cara untuk meningkatkan performa.
Sebaliknya, karyawan dengan fixed mindset akan merasa bahwa mereka memang tidak cocok untuk pekerjaan tersebut dan mungkin akan menyerah.
Dalam dunia bisnis, seorang entrepreneur dengan growth mindset yang mengalami kegagalan akan berusaha belajar dari kesalahan dan mencoba strategi baru agar bisnisnya berkembang.
Sementara itu, entrepreneur dengan fixed mindset akan menganggap bahwa dirinya tidak berbakat dalam bisnis dan memutuskan untuk berhenti mencoba.
Cara Mengembangkan Growth Mindset
Seseorang dapat beralih dari fixed mindset ke growth mindset dengan menyadari pola pikir yang mereka miliki dan mulai mengubah cara pandang terhadap kegagalan.
Kegagalan harus dilihat sebagai kesempatan untuk belajar, bukan sebagai akhir dari segalanya.
Menggunakan bahasa yang mendukung pertumbuhan juga penting.
Mengganti kalimat seperti “Saya tidak bisa melakukan ini” menjadi “Saya belum bisa melakukan ini, tapi saya bisa belajar” akan membantu membentuk pola pikir yang lebih berkembang.
Dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki growth mindset juga bisa menjadi dorongan untuk terus berkembang.
Mereka akan memberikan inspirasi dan motivasi untuk tetap berusaha menghadapi tantangan.
Selain itu, menerima kritik sebagai bagian dari proses belajar dan menikmati perjalanan menuju peningkatan diri akan sangat membantu dalam membangun pola pikir berkembang.
Tantangan tidak boleh dihindari, tetapi harus dilihat sebagai peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Turnover Karyawan: Penyebab, Rumus, & Cara Hitung!
Manfaat Growth Mindset dalam Kehidupan
Seseorang dengan growth mindset akan lebih mungkin mencapai kesuksesan karena mereka lebih tahan terhadap kegagalan dan memiliki motivasi yang kuat untuk terus berkembang.
Mereka juga lebih inovatif dalam mencari solusi terhadap masalah dan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Growth mindset juga membantu seseorang dalam membangun ketahanan mental yang lebih baik dalam menghadapi tekanan.
Dengan pola pikir ini, mereka tidak mudah menyerah dan terus mencari cara untuk memperbaiki diri.
Jika Anda ingin mengetahui mindset psikologis karyawan Anda untuk kebutuhan perusahaan, salah satu cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui Assessment Centre.

Metode ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi apakah karyawan memiliki growth mindset atau fixed mindset, sehingga dapat membantu dalam pengembangan potensi dan peningkatan kinerja tim.
Kami menyediakan jasa Assessment Centre yang dirancang untuk memberikan analisis mendalam mengenai pola pikir dan kompetensi karyawan.
Sebelum memulai, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui detail layanan kami dengan klik gambar di bawah ini, atau langsung konsultasi via WhatsApp melalui tombol yang tersedia.👇